Kamis, 20 September 2018

awal kemerdekaan

A.    Upaya Mempersiapkan Kemerdekaan
Kekalahan Jepang terhadap Sekutu dalam Perang Asia Timur Raya telah mambuka jalan bagi tercapainya kemerdekaan Indonesia. Pemerintah pendudukan Jepang akhirnya mengambil keputusan untuk memberikan kemerdekaan bagi Indonesia dengan jalan membentuk BPUPKI dan PPKI. Keputusan Pemerintah Jepang ini disambut dengan penuh semangat oleh bangsa Indonesia.
1.      Pembentukan Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia
Pada tanggal 1 Maret 1945, pendudukan Jepang mengumumkan pembentukan BPUPKI. Tujuannya adalah mempelajari dan menyelidiki hal-hal penting yang berhubungan dengan pembentukan Negara Indonesia merdeka. BPUPKI diresmikan pada tanggal 8 Mei 1945 dan mulia bekerja keras mempersiapkan hal-hal yang berkaitan dengan Indonesia merdeka. Dalam sidangnya, badan ini mulai merumuskan UUD negara yang dimulai dengan persoalan dasar negara.
Sidang pertama BPUPKI dilaksanakan pada tanggal 29 April 1945. Dalam sidang ini, terdapat tiga tokoh yang mengemukakan gagasannya tentang dasar negara yaitu Moh. Yamin, Supomo, dan Soekarno. Sidang pertama tidak menghasilkan suatu keputusan. Namun sebelum masa reses, BPUPKI membentuk suatu panitia kecil yang bertugas menampung saran, usul dan konsep-konsep yang diberikan. Kemudian  panitia kecil ini membentuk  Panitia Sembilan yang beranggotakan 9 orang. Panitia Sembilan berhasil merumuskan dasar negara yang diberi nama Jakarta Charter.
Sidang kedua dimulai tanggal 10 Juni 1945. Sidang ini membahas rancangan UUD termasuk pembukaannya. Pada sidang kedua ini dibentuk Panitia Perancang UUD yang dikenal oleh Supomo. Hasil sidang kedua BPUPKI adalah rancangan UUD.
2.      Pembentukan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI)
Setelah dianggap menyelesaikan tugasnya, BPUPKI dibubarkan. Kemudian pada tanggal 7 Agustus 1945 dibentuk PPKI untuk melanjutkan tugas BPUPKI. PPKI dipimpin oleh Soekarno dengan wakilnya Moh. Hatta dan penasihatnya Ahmad Soebarjo. Badan ini diresmikan pada 9 Agustus di Dalat, oleh Jenderal Terauchi selaku Panglima Armada Jepang untuk Asia Tenggara.
Dalam rangka pelantikan, Soekarno, Moh. Hatta, dan Radjiman Widyodiningrat diundang ke Dalat. Disana Jenderal Terauchi kembali menegaskan untuk memberikan kemerdekaan kepada Indonesia. Selain itu, Jenderal Terauchi juga menegaskan bahwa para anggota PPKI diizinkan melakukan kegiatannya menurut pendapat dan kesanggupan bangsa Indonesia sendiri. Namun, mereka diwajibkan memperhatikan hal-hal berikut:
a.       Syarat Pertama untuk mencapai kemerdekaan Indonesia adalah menyelesaikan perang yang sedang dihadapi oleh bangsa Indonesia. Oleh karena itu, bangsa Indonesia harus mengerahkan tenaga sebesar-besarnya dan bersama-sama dengan Pemerintah Jepang meneruskan perjuangan untuk memperoleh kemenangan dalam Perang Asia Timur Raya.
b.      Negara Indonesia merupakan anggota Lingkungan Kemakmuran Bersama di Asia Timur Raya. Oleh karena itu, cita-cita bangsa Indonesia harus disesuaikan dengan cita-cita pemerintahan Jepang yang bersemangat Hakko Ichiu.

B.     Peristiwa Sekitar Proklamasi Kemerdekaan
1.      Peristiwa Rengasdengklok
Berita kekalahan Jepang di Perang Dunia II mulai tersebar di kalangan pemuda Indonesia. Mereka menganggap inilah saat yang paling tepat untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Namun, Soekarno dan Moh. Hatta tidak setuju dengan rencana para pemuda. Kedua tokoh ini khawatir akan reaksi Jepang yang dapat menyebabkan pertumpahan darah.
Soekarno dan Moh. Hatta berpendapat bahwa Proklamasi Kemerdekaan harus terlebih dahulu direncanakan dan diputuskan oleh PPKI. Sementara itu, para pemuda menganggap PPKI merupakan badan bentukan Jepang. Untuk itu, mereka bertekad agar Proklamasi Kemerdekaan terlepas dari hal-hal yang berbau Jepang.
Pada tanggal 15 Agustus 1945, para pemuda mengadakan pertemuan di Laboratorium Bakteriologi. Pertemuan tersebut dipimpin oleh Chaerul Saleh. Mereka sepakat untuk menolak segala bentuk hadiah kemerdekaan dari Jepang. Mereka juga sepakat bahwa kemerdekaan itu adalah hak dan persoalan rakyat Indonesia yang tidak tergantung pada bangsa lain. Oleh karena itu, kemerdekaan harus segera diproklamasikan. Para pemuda juga akan meminta Soekarno dan Moh. Hatta untuk memutuskan segala hubungannya dengan Jepang. Kemudian rapat memutuskan untuk mengirim Wikana dan Darwis kepada kedua tokoh tersebut untuk menyampaikan keputusan rapat para pemuda.
Wikana dan Darwis kemudian mendatangi kediaman Soekarno. Mereka manyampaikan hasil rapat para pemuda dan mengusulkan agar Proklamasi Kemerdekaan pada tanggal 16 Agustus 1945. Namun, Soekarno menyatakan bahwa pada tanggal 16 Agustus 1945 sudah direncanakan akan diadakan sidang PPKI yang akan membahas Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.
Para pemuda kemudian kembali mengadakan pertemuan. Mereka membahas sikap-sikap tokoh poltitik, seperti Soekarno dan Moh. Hatta. Akhirnya, mereka sampai pada kesimpulan untuk bertindak tegas. Salah satunya adalah mengamankan kedua tokoh tersebut dari pengaruh Jepang.
Pada tanggal 16 Agustus, para pemuda membawa Soekarno dan Moh. Hatta ke Rengasdengklok dengan alasan mengamankan mereka dari pengaruh Jepang. Hal ini dilakukan karena Soekarno dan Moh. Hatta semalam sebelumnya menolak untuk mengumumkan proklamasi. Setelah kembali ke Jakarta, Moh. Hatta meminta kepada Ahmad Soebardjo menelpon Hotel des Indies untuk mengadakan rapat PPKI, tetapi karena ada jam malam maka rapat di atas jam 22.00 WIB dilarang. Ahmad Soebardjo akhirnya menelpon seorang perwira Jepang, Laksamana Maeda untuk meminjam rumahnya guna menyusun teks proklamasi. Usulan yang muncul pada rapat itu adalah agar proklamasi ditandatangani oleh seluruh anggota PPKI, tetapi Chaerul Saleh yang merupakan anggota golongan muda yang hadir pada saat itu menolak usulan tersebut karena ia berpendapat bahwa PPKI adalah organisasi bentukan Jepang sehingga terkesan jika kemerdekaan ini adalah hadiah dari Jepang. Maka penandatanganan teks proklamasi akhirnya ditandatangani oleh Soekarno dan Moh. Hatta sebagai wakil dari bangsa Indonesia.
2.      Proklamasi Kemerdekaan Indonesia


Akhirnya pada hari jumat tanggal 17 Agustus 1945 pada pukul 10.00 WIB, dilakukan upacara pembacaan teks proklamasi. Upacara tersebut dilaksanakan dikediaman Soekarno, di Jalan Pegangsaan Timur No. 56 Jakarta Pusat. Pembacaan teks proklamasi tersebut hanya disaksikan oleh beberapa orang. Hal ini terjadi karena persiapan yang kurang, tetapi berita proklamasi tersebar melalui radio dan media cetak.
Rakyat Indonesia menyambut berita proklamasi dengan gembira penyambutan berita proklamasi dilakukan oleh rakyat Indonesia dengan pelucutan senjata tentara Jepang, pengambilalihan kekuasaan, dan semangat yang membara untuk terus mempertahankan kemerdekaan. Proklamasi kemerdekaan Indonesia memiliki beberapa makna, yaitu titik puncak perjuangan bangsa Indonesia dalam mencapai kemerdekaan, terlepasnya Indonesia dari belenggu penjajahan asing, dan lahirnya Negara Republik Indonesia.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

obat tradisional

lingkungan mempunyai peran penting bagi manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Contoh kecilnya makan, tempat tinggal, obat-obatan hingg...